TV Islam
Televisi
Arrahman Channel, TV Islam Pertama di Indonesia
Alhamdulillah, akhirnya umat Islam mempunyai televisi sendiri. Namanya Arrahman Channel, diambil dari salah satu surat Al Qur'an. Didirikan oleh Budiman P. Sophian dan Erry Prabowo, bulan Agustus tahun lalu, mereka hanya memakan waktu 10 hari untuk memutuskan bisnis ini. Mungkin karena jam terbang keduanya begitu tinggi. Budiman, kini Presiden Direktur P.T. Ar-Rahman Media, adalah sosok yang menguasai dunia pemasaran. Dia mulai dikenal Februari 2001, ketika mendirikan lembaga kursus bahasa Inggris melalui teleconference. Sebelumnya, dia pernah bergabung dengan P.T. Astra Int'l Tbk., P.T. Fajar Mas Murni, dan P.T. Kalimanis.
Sedangkan Erry, kini menjabat komisaris utama, sangat paham seluk-beluk dunia pertelevisian. Dialah konseptor I Music Channel yang banyak digandrungi pemirsa TV di Indonesia. Dia juga advisor Quick Channel dan direktur Jamz. Rencananya stasiun televisi yang sedang siaran percobaan selama 2.5 jam di saluran 43 Indovision tersebut akan siaran 24 jam pada Januari mendatang. Dengan 8 jam tayangan resmi program ini akan di-rerun tinggal menjadi 24 jam.
Dari rencana jadwal yang diterima Astaga!com, acara akan dimulai jam 06.00 WIB dengan ceramah lepas. Dilanjutkan dengan nasyid, antara lain Raihan dan Snada, hinnga pukul 07.00 WIB. Selanjutnya acaranya antara lain, profil tokoh, dokumentasi, berita, film, drama seri, kajian syariah, film kartun, mutiara hadits, serta membaca dan mengkaji Al Qur'an dan kitab kuning. Yang menarik, akan ada program Munajat yang berisi pembacaan al-Asma al-Husma berbagai kebudayaan.
Kini program stasiun yang berkantor di daerah Kuningan, Jakarta ini sudah dibeli oleh televisi Malaysia, sehingga dana sudah bertambah. Bagaimana caranya agar kita bisa menangkap siarannya ? Apa visi dan misinya ? Berikut wawancara A!Layar dengan Budiman P Sophian, disela syuting Usaha Mulia di Anteve, Jakarta.
Apa visi dan misi Anda ketika mendirikan Arrahman Channel ?
Visi dan misi kita gampang. Di zaman sekarang di mana multimedia berkembang dengan pesat, content material yang ada sudah cukup banyak yang ke arah materialisme, hedonisme, pronografi. Di luar content keislaman. Makanya, untuk itu, kami berdua, saya dan Erry Prabowo meletakkan satu media yang bernafaskan Islam. Media kami adalah media televisi pendidikan, yang mengajarkan TV pendidikan berdasar keislaman.
Proses berdirinya bagaimana ?
Kebetulan saya dan Erry teman lama, sudah 17 tahun tidak bertemu. Kami teman SMA. Di awal tahun ini kami bertemu. Agustus tahun ini kita banyak bicara ketika Erry menenguk istri saya yang baru melahirkan anak pertama bagi saya. Lalu timbul konsep. Karena Erry ahli sekali di bidang pertelevisian, dan saya di bidang marketing, mengapa kita tidak bicarakan? Usia kita sudah 35 tahun. Mengapa tidak membuat suatu usaha yang dunia akherat. Separuh di dunia, separuh akherat.
Target pasarnya ?
Untuk stage pertama, kami mengarah ke pondok-pondok pesantren. Karena pondok pesantren di Indonesia ini cukup banyak. Kita berikan 40 receiver dan parabola gratis untuk mereka. Pada stage kedua kami menggunakan Satelit Palapa yang bisa meraih 6 juta parabola yang sudah ada di masyarakat sekarang. Jadi kita TV satelit dan juga streaming Internet, di homepage kita. Jadi kita televisi satelit pertama yang free to air.
Ini sesuatu yang baru, apa tidak takut dengan respons yang kurang mendukung ?
Justru kami harus unik. Untuk masuk ke pasar, kita harus unik. Dengan sesuatu yang baru dan unik, Insya Allah akan meledak . itu harapan kami.
Tak semua muslim punya parabola dan receiver-nya...
Betul, mereka harus membeli. Justru di sini kami akan mencoba memperkenalkan suatu program yaitu Zakat Maal. Ikhwan muslim yang mempunyai dana lebih dan harus mengeluarkan zakat maal-nya, keluarkanlah zakatnya untuk parabola dan receiver yang akan kita bagi-bagikan. Kalau Dompet Dhuafa membeli kambing, kita membeli parabola. Jadi ada pilihan, orang berzakat tidak hanya ke masjid atau anak yatim piatu saja. Ada media baru : Jihad Fi Sabilillah dengan alat multimedia.
Siarannya bisa ditangkap seluruh dunia ? Atau daerah tertentu saja ?
Program Kami Asia tenggara, Singapura, Brunei, Australia, dan Selandia Baru. Tapi bukan hal yang sulit. Karena begitu sudah ada di satelit, akan mudah 'dicantolin' ke satelit yang lain. Insya Allah mengglobal.
Ini kan televisi Islami. Untuk mengkonsepnya apakah Anda berdua mempunyai latar belakang ilmu agama, atau ada tokoh agama tertentu sebagai penasehat ?
Nggak juga. Intinya gampang. Kami teman lama yang sudah lama tak bertemu. Kami sudah bergelimang di dunia bisnis cukup lama. Di usia yang 35 tahun ini kami berpikir: "Di usia 35 tahun ini, mengapa kita tidak berbisnis unutk urusan dunia dan akherat". Hanya inilah pertimbangan kami. Dari situ kami membuat Ar-Rahman Channel.
Bagaimana dengan program-programnya ?
Entertainment 50%, pendidikan agama 30% dan sisanya mengangkat figur-figur tokoh Islam yang sukses. Seperti Hakim Olajuwon, Syeikh Yamani, Prince Khaled, dan juga tokoh muslim sukses Indonesia. Ini yang kita angkat, akan menjadi kebanggaan bagi kita. Sehingga kesuburan daripada Islam membuat satu ghiroh dalam diri umat Islam di Indonesia.
Apakah nanti ada film, kuis, dan sebagainya ?
Ya, akan ada. Misal film anak-anak, kartun. Misal tokoh Adam dan An-Nisa, seperti Sesame Street. Adam belajar Sembahyang, puasa, menghargai sesama Muslim. Adam menghargai wanita diwujudkan dalam bentuk Annisa. Lalu ada Prince Salam, seperti Aladdin, tetapi Jasmine-nya tidak boleh terbuka, tetapi berjilbab. Jadi, kartun tetap ada, tetapi yang Islami yang kita pakai.
Nanti akan Outsourcing ?
Ya. Film-film dari luar akan kita ambil, tetapi harus bernuansa Islam.
Kapan mengudara resmi ?
Sekarang sedang trial di Indovision saluran 43. Insya Allah awal Januari bisa free to air di seluruh Indonesia. Rencananya 24 jam.
Arrahman Channel, TV Islam Pertama di Indonesia
Alhamdulillah, akhirnya umat Islam mempunyai televisi sendiri. Namanya Arrahman Channel, diambil dari salah satu surat Al Qur'an. Didirikan oleh Budiman P. Sophian dan Erry Prabowo, bulan Agustus tahun lalu, mereka hanya memakan waktu 10 hari untuk memutuskan bisnis ini. Mungkin karena jam terbang keduanya begitu tinggi. Budiman, kini Presiden Direktur P.T. Ar-Rahman Media, adalah sosok yang menguasai dunia pemasaran. Dia mulai dikenal Februari 2001, ketika mendirikan lembaga kursus bahasa Inggris melalui teleconference. Sebelumnya, dia pernah bergabung dengan P.T. Astra Int'l Tbk., P.T. Fajar Mas Murni, dan P.T. Kalimanis.
Sedangkan Erry, kini menjabat komisaris utama, sangat paham seluk-beluk dunia pertelevisian. Dialah konseptor I Music Channel yang banyak digandrungi pemirsa TV di Indonesia. Dia juga advisor Quick Channel dan direktur Jamz. Rencananya stasiun televisi yang sedang siaran percobaan selama 2.5 jam di saluran 43 Indovision tersebut akan siaran 24 jam pada Januari mendatang. Dengan 8 jam tayangan resmi program ini akan di-rerun tinggal menjadi 24 jam.
Dari rencana jadwal yang diterima Astaga!com, acara akan dimulai jam 06.00 WIB dengan ceramah lepas. Dilanjutkan dengan nasyid, antara lain Raihan dan Snada, hinnga pukul 07.00 WIB. Selanjutnya acaranya antara lain, profil tokoh, dokumentasi, berita, film, drama seri, kajian syariah, film kartun, mutiara hadits, serta membaca dan mengkaji Al Qur'an dan kitab kuning. Yang menarik, akan ada program Munajat yang berisi pembacaan al-Asma al-Husma berbagai kebudayaan.
Kini program stasiun yang berkantor di daerah Kuningan, Jakarta ini sudah dibeli oleh televisi Malaysia, sehingga dana sudah bertambah. Bagaimana caranya agar kita bisa menangkap siarannya ? Apa visi dan misinya ? Berikut wawancara A!Layar dengan Budiman P Sophian, disela syuting Usaha Mulia di Anteve, Jakarta.
Apa visi dan misi Anda ketika mendirikan Arrahman Channel ?
Visi dan misi kita gampang. Di zaman sekarang di mana multimedia berkembang dengan pesat, content material yang ada sudah cukup banyak yang ke arah materialisme, hedonisme, pronografi. Di luar content keislaman. Makanya, untuk itu, kami berdua, saya dan Erry Prabowo meletakkan satu media yang bernafaskan Islam. Media kami adalah media televisi pendidikan, yang mengajarkan TV pendidikan berdasar keislaman.
Proses berdirinya bagaimana ?
Kebetulan saya dan Erry teman lama, sudah 17 tahun tidak bertemu. Kami teman SMA. Di awal tahun ini kami bertemu. Agustus tahun ini kita banyak bicara ketika Erry menenguk istri saya yang baru melahirkan anak pertama bagi saya. Lalu timbul konsep. Karena Erry ahli sekali di bidang pertelevisian, dan saya di bidang marketing, mengapa kita tidak bicarakan? Usia kita sudah 35 tahun. Mengapa tidak membuat suatu usaha yang dunia akherat. Separuh di dunia, separuh akherat.
Target pasarnya ?
Untuk stage pertama, kami mengarah ke pondok-pondok pesantren. Karena pondok pesantren di Indonesia ini cukup banyak. Kita berikan 40 receiver dan parabola gratis untuk mereka. Pada stage kedua kami menggunakan Satelit Palapa yang bisa meraih 6 juta parabola yang sudah ada di masyarakat sekarang. Jadi kita TV satelit dan juga streaming Internet, di homepage kita. Jadi kita televisi satelit pertama yang free to air.
Ini sesuatu yang baru, apa tidak takut dengan respons yang kurang mendukung ?
Justru kami harus unik. Untuk masuk ke pasar, kita harus unik. Dengan sesuatu yang baru dan unik, Insya Allah akan meledak . itu harapan kami.
Tak semua muslim punya parabola dan receiver-nya...
Betul, mereka harus membeli. Justru di sini kami akan mencoba memperkenalkan suatu program yaitu Zakat Maal. Ikhwan muslim yang mempunyai dana lebih dan harus mengeluarkan zakat maal-nya, keluarkanlah zakatnya untuk parabola dan receiver yang akan kita bagi-bagikan. Kalau Dompet Dhuafa membeli kambing, kita membeli parabola. Jadi ada pilihan, orang berzakat tidak hanya ke masjid atau anak yatim piatu saja. Ada media baru : Jihad Fi Sabilillah dengan alat multimedia.
Siarannya bisa ditangkap seluruh dunia ? Atau daerah tertentu saja ?
Program Kami Asia tenggara, Singapura, Brunei, Australia, dan Selandia Baru. Tapi bukan hal yang sulit. Karena begitu sudah ada di satelit, akan mudah 'dicantolin' ke satelit yang lain. Insya Allah mengglobal.
Ini kan televisi Islami. Untuk mengkonsepnya apakah Anda berdua mempunyai latar belakang ilmu agama, atau ada tokoh agama tertentu sebagai penasehat ?
Nggak juga. Intinya gampang. Kami teman lama yang sudah lama tak bertemu. Kami sudah bergelimang di dunia bisnis cukup lama. Di usia yang 35 tahun ini kami berpikir: "Di usia 35 tahun ini, mengapa kita tidak berbisnis unutk urusan dunia dan akherat". Hanya inilah pertimbangan kami. Dari situ kami membuat Ar-Rahman Channel.
Bagaimana dengan program-programnya ?
Entertainment 50%, pendidikan agama 30% dan sisanya mengangkat figur-figur tokoh Islam yang sukses. Seperti Hakim Olajuwon, Syeikh Yamani, Prince Khaled, dan juga tokoh muslim sukses Indonesia. Ini yang kita angkat, akan menjadi kebanggaan bagi kita. Sehingga kesuburan daripada Islam membuat satu ghiroh dalam diri umat Islam di Indonesia.
Apakah nanti ada film, kuis, dan sebagainya ?
Ya, akan ada. Misal film anak-anak, kartun. Misal tokoh Adam dan An-Nisa, seperti Sesame Street. Adam belajar Sembahyang, puasa, menghargai sesama Muslim. Adam menghargai wanita diwujudkan dalam bentuk Annisa. Lalu ada Prince Salam, seperti Aladdin, tetapi Jasmine-nya tidak boleh terbuka, tetapi berjilbab. Jadi, kartun tetap ada, tetapi yang Islami yang kita pakai.
Nanti akan Outsourcing ?
Ya. Film-film dari luar akan kita ambil, tetapi harus bernuansa Islam.
Kapan mengudara resmi ?
Sekarang sedang trial di Indovision saluran 43. Insya Allah awal Januari bisa free to air di seluruh Indonesia. Rencananya 24 jam.
TV Islam
Reviewed by marbun
on
1:31 AM
Rating:
Post a Comment