PBNU: Pesantren Harus Lahirkan Ulama
KBAA -- Pesantren memiliki peran strategis dalam menyiapkan ulama masa mendatang. Hal ini disampaikan KH Ma'ruf Amin pada puncak haul KH Bisri Syansuri di halaman Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang, Selasa (28/3) malam.
Menurut Kiai Ma‘ruf, KH Bisri Syansuri adalah sosok yang selalu menjaga serta menyiapkan para ahli agama serta tokoh perbaikan. Hal tersebut sejalan dengan pesan Rasulullah SAW bahwa Allah tidak akan pernah mengangkat ilmu dari hati manusia. "Akan tetapi Allah mengangkat ilmu itu dengan memanggil ulama," kata Kiai Ma'ruf.
Kalau kemudian banyak ulama wafat beserta ilmu yang dimiliki, serta tidak ada yang menggantikan maka akan terjadi krisis orang alim. "Akibatnya orang akan mengangkat para pemimpin bodoh," jelasnya. Kalau ditanya sejumlah masalah, akan tetapi tidak didasari pengetahuan, maka mereka akan mengeluarkan fatwa sesat dan menyesatkan, lanjutnya.
Karena itu, dalam pandangan Ketua Umum MUI ini, keberadaan ulama harus selalu disiapkan oleh pesantren. "Pesantren adalah tempat bertafaqquh fiddin, serta menyiapkan para ulama," tegasnya.
Kiai Bisri, kata Kiai Ma’ruf, adalah sosok yang konsisten menjaga tradisi pesantren tersebut.
Ia juga mengapresiasi gerakan Ayo Mondok yang selama ini digagas pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU. "Setidaknya ada kesadaran para orang tua untuk memondokkan anak terbaiknya ke pesantren," ungkapnya.
Sisi lain yang juga menonjol dari Kiai Bisri adalah konsisten menjaga tugas keumatan dan kebangsaan serta kenegaraan. "Karena ulama itu juga dituntut tanggungjawab keumatan, kebangsaan dan kenegaraan," urainya.
Hal tersebut sebagaimana diteladankan oleh Rasululah menjelang wafat yang lebih memikirkan masa depan umat. "Ini memberikan pesan bahwa beliau memikirkan umat sepeninggalnya," katanya. Tanggung jawab umat ini juga menjadi tugas dari NU. (sumber)
Menurut Kiai Ma‘ruf, KH Bisri Syansuri adalah sosok yang selalu menjaga serta menyiapkan para ahli agama serta tokoh perbaikan. Hal tersebut sejalan dengan pesan Rasulullah SAW bahwa Allah tidak akan pernah mengangkat ilmu dari hati manusia. "Akan tetapi Allah mengangkat ilmu itu dengan memanggil ulama," kata Kiai Ma'ruf.
Kalau kemudian banyak ulama wafat beserta ilmu yang dimiliki, serta tidak ada yang menggantikan maka akan terjadi krisis orang alim. "Akibatnya orang akan mengangkat para pemimpin bodoh," jelasnya. Kalau ditanya sejumlah masalah, akan tetapi tidak didasari pengetahuan, maka mereka akan mengeluarkan fatwa sesat dan menyesatkan, lanjutnya.
Karena itu, dalam pandangan Ketua Umum MUI ini, keberadaan ulama harus selalu disiapkan oleh pesantren. "Pesantren adalah tempat bertafaqquh fiddin, serta menyiapkan para ulama," tegasnya.
Kiai Bisri, kata Kiai Ma’ruf, adalah sosok yang konsisten menjaga tradisi pesantren tersebut.
Ia juga mengapresiasi gerakan Ayo Mondok yang selama ini digagas pengurus Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) NU. "Setidaknya ada kesadaran para orang tua untuk memondokkan anak terbaiknya ke pesantren," ungkapnya.
Sisi lain yang juga menonjol dari Kiai Bisri adalah konsisten menjaga tugas keumatan dan kebangsaan serta kenegaraan. "Karena ulama itu juga dituntut tanggungjawab keumatan, kebangsaan dan kenegaraan," urainya.
Hal tersebut sebagaimana diteladankan oleh Rasululah menjelang wafat yang lebih memikirkan masa depan umat. "Ini memberikan pesan bahwa beliau memikirkan umat sepeninggalnya," katanya. Tanggung jawab umat ini juga menjadi tugas dari NU. (sumber)
PBNU: Pesantren Harus Lahirkan Ulama
Reviewed by Admin2
on
1:30 AM
Rating:
Post a Comment