Gebyar Pesantren Maritim, Ketika Santri Kembali Dakwah Lewat Laut
KBAA -- Gebyar Pesantren Maritim adalah salah satu rangkaian kegiatan Kementerian Agama dalam rangka mendukung Sail Tomini 2015 yang akan dilaksanakan pada tanggal 15-19 September 2015 di Palu Sulawesi Tengah. Sail Tomini akan dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 19 September 2015. Program pemberdayaan masyarakat pesantren di pesisir pantai Indonesia ini diharapkan mampu memicu pertumbuhan ekonomi dan keagamaan yang lebih baik berdasarkan potensi kemaritimannya.
Gebyar Pesantren Maritim bertujuan untuk mensosialisasikan program dan keberadaan pondok pesantren maritim kepada masyarakat luas agar keberadaan dan peran pesantren maritim bisa diketahui dan dirasakan oleh masyarakat. Oleh karenanya Kementerian Agama telah melakukan pemetaan dan pembinaan sekaligus memberikan bantuan serta fasilitas kepada pesantren yang memiliki potensi kemaritiman atau kelautan. Dengan demikian, program pengembangan pesantren maritim/program pemberdayaan pesantren ini akan meningkatkan kualitas pesantren di bidang kelautan dengan sasaran utama pondok pesantren yang berada di wilayah pesisir.
Kegiatan Gebyar Pesantren Maritim juga sekaligus bentuk dukungan Kementerian Agama RI terhadap penyelenggaraan Sail Tomini 2015 di Sulawesi Tengah. Dalam Gebyar Pesantren Maritim ada tiga rangkaian kegiatan yakni Jalan Santai, Karnaval Kendaraan Hias dan Pentas Seni., serta ditutup dengan acara hiburan oleh Band Wali.
Jalan santai dan Karnaval Kendaraan Hias di Kota Palu dengan start dan finish di Anjungan Pantai Talise Kota Palu pada pukul 07.00 s.d 09.00 WITA. Jalan santai di ikuti oleh ribuan santri, ustadz/kyai, murid dan guru madrasah, jama`ah majelis taklim, pegawai Kementerian Agama Provinsi Sulteng dan Kab/Kota serta masyarakat umum di Sulteng. Pawai karnaval pondok pesantren menampilkan aneka kendaraan hias bertema pondok pesantren kemaritiman yang diikuti oleh pondok pesantren, madrasah, majlis taklim dan lembaga kegamaan Islam lainnya dari sekitar Kota Palu.
"Dalam program pengembangan Pesantren Maritim ini tidak hanya kegiatan Gebyar Pesantren Maritim saja. Ada beberapa rangkaian kegiatan yakni Pemetaan secara nasional pondok pesantren berdasarkan potensi kemandiriannya, Launching Pesantren Maritim dan Pemberian Bantuan pesantren yang diberikan bantuan sejumlah 40 pesantren maritim dengan 20 pesantren di Sulawesi Tengah dalam rangka SAIL Tomini 2015," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam sambutannya di Palu (13/09/15).
Kamaruddin berharap dengan adanya Gebyar Pesantren Maritim oleh Kementerian Agama ini akan menjadi ajang sosialisasi program nasional pemerintah melalui berbagai media dan forum pertemuan nasional dan ikut berperan serta secara aktif dalam acara Sail Tomini 2015 yang akan diselenggarakan di Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.
Hadir pada acara ini Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Sekjen Kemenag Nur Syam sekaligus mewakili Menteri Agama, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mohsen, juga Walikota Palu Rusdi Mastura sebagai tuan rumah kegiatan ini. (sumber)
Gebyar Pesantren Maritim bertujuan untuk mensosialisasikan program dan keberadaan pondok pesantren maritim kepada masyarakat luas agar keberadaan dan peran pesantren maritim bisa diketahui dan dirasakan oleh masyarakat. Oleh karenanya Kementerian Agama telah melakukan pemetaan dan pembinaan sekaligus memberikan bantuan serta fasilitas kepada pesantren yang memiliki potensi kemaritiman atau kelautan. Dengan demikian, program pengembangan pesantren maritim/program pemberdayaan pesantren ini akan meningkatkan kualitas pesantren di bidang kelautan dengan sasaran utama pondok pesantren yang berada di wilayah pesisir.
Kegiatan Gebyar Pesantren Maritim juga sekaligus bentuk dukungan Kementerian Agama RI terhadap penyelenggaraan Sail Tomini 2015 di Sulawesi Tengah. Dalam Gebyar Pesantren Maritim ada tiga rangkaian kegiatan yakni Jalan Santai, Karnaval Kendaraan Hias dan Pentas Seni., serta ditutup dengan acara hiburan oleh Band Wali.
Jalan santai dan Karnaval Kendaraan Hias di Kota Palu dengan start dan finish di Anjungan Pantai Talise Kota Palu pada pukul 07.00 s.d 09.00 WITA. Jalan santai di ikuti oleh ribuan santri, ustadz/kyai, murid dan guru madrasah, jama`ah majelis taklim, pegawai Kementerian Agama Provinsi Sulteng dan Kab/Kota serta masyarakat umum di Sulteng. Pawai karnaval pondok pesantren menampilkan aneka kendaraan hias bertema pondok pesantren kemaritiman yang diikuti oleh pondok pesantren, madrasah, majlis taklim dan lembaga kegamaan Islam lainnya dari sekitar Kota Palu.
"Dalam program pengembangan Pesantren Maritim ini tidak hanya kegiatan Gebyar Pesantren Maritim saja. Ada beberapa rangkaian kegiatan yakni Pemetaan secara nasional pondok pesantren berdasarkan potensi kemandiriannya, Launching Pesantren Maritim dan Pemberian Bantuan pesantren yang diberikan bantuan sejumlah 40 pesantren maritim dengan 20 pesantren di Sulawesi Tengah dalam rangka SAIL Tomini 2015," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dalam sambutannya di Palu (13/09/15).
Kamaruddin berharap dengan adanya Gebyar Pesantren Maritim oleh Kementerian Agama ini akan menjadi ajang sosialisasi program nasional pemerintah melalui berbagai media dan forum pertemuan nasional dan ikut berperan serta secara aktif dalam acara Sail Tomini 2015 yang akan diselenggarakan di Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah.
Hadir pada acara ini Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Sekjen Kemenag Nur Syam sekaligus mewakili Menteri Agama, Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mohsen, juga Walikota Palu Rusdi Mastura sebagai tuan rumah kegiatan ini. (sumber)
Gebyar Pesantren Maritim, Ketika Santri Kembali Dakwah Lewat Laut
Reviewed by Admin2
on
11:11 AM
Rating:
Post a Comment