Header AD

Suluk di Padang


KBRN, Padang : Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Kota Padang yang berusia lanjut memanfaatkan moment Ramadhan untuk melakukan suluk sebagai bekal untuk berpulang ke Rahmatullah. Bagi Jamaah Tarekat Naqsabandiyah, Suluk berarti mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan mengasingkan diri dari perbuatan tercela.

Kepada RRI, Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Padang Syafri Malin Mudo, Senin (23/7) mengatakan, sesuai dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta bekal menghadapi sakratul maut, maka selama menjalani suluk, jemaah diminta meninggalkan semua rutinitas sehari-hari dan hanya berada di masjid atau surau, dengan dipandu oleh seorang pembimbing.

Rentang waktu pelaksanaan suluk terhitung mulai dari 10 hari menjelang ramadhan hingga tiba waktu hari raya Idul Fitri, atau selama kurang lebih 40 hari. Aktivitas Suluk diisi dengan beribadah seperti zikir, dan shalat berjamaah disebuah masjid atau mushalla yang telah ditetapkan, salah satunya Mushalla Baitul Makmur, Kecamatan Pauh, Kota Padang.

“Orang suluk untuk jemaah lanjut usia itu melatih bagaimana menghadapi sakratul maut, sesuai ajaran Rasullulah untuk membaca syahadat sebelum menemui ajal. Kalau mereka tidak terbiasa mengucapkannya, maka sulit dilakukan. Selain itu, jamaah dilatih mengasingkan diri dari kesenangan dunia, meninggalkan anak, cucu, rumah, harta benda,” ucap Syafri.

Selain diminta tinggal di surau, selama menjalankan suluk, jamaah juga dilarang memakan daging, ikan dan telor, agar kesucian ibadah dapat selalu dijaga. Larangan tersebut ditetapkan agar jamaah menyadari bahwa tidak ada perbedaan sosial di mata Allah SWT ketika beribadah maupun sampai menemui ajal kelak.

Sementara itu, selain di Mushalla Baitul Makmur, kegiatan suluk juga dilaksanakan di beberapa masjid dan surau yang menjadi pusat ibadah Jamaah Tarekat Naqshabandiyah yakni di Kecamatan Pauh, Lubuk Begalung, dan Lubuk Kilangan.
Suluk di Padang Suluk di Padang Reviewed by marbun on 4:15 PM Rating: 5

Post AD