Tuan Guru Simalungun Syekh Abdurrahman Rajagukguk: Tokoh Pondok Parsulukan Serambi Babussalam
Syekh Muda H Ahmad Syakban Arrahmani Rajaguguk, salah seorang putra dari Syekh Abdurrahman Rajaguguk sekaligus sebagai pimpinan di pondok persulukan Serambi Babussalam mencerikan secara singkat riwayat ayahnya saat mengarungi hidup dalam menuntut ilmu keagamaan dan mendirikan pondok persulukan ini.
Kemajuan zaman yang berkembang saat ini terus berpacu dari waktu ke waktu, termasuk dengan kemajuan sistem tekhnologi informasi dan komunikasi sudah menjangkau sampai keseluruh pelosok tanah air. Pendekatan sistem budaya yang kurang mendidik kepada generasi muda lebih cepat diserap masyarakat, daripada ritual keagamaan yang di lakukukan di pondok-pondok persulukan maupun sarana-sarana ibadah dan pendidikan keagamaan lainnya.
Hal ini disampaikan Bupati Simalungun, JR Saragih dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Simalungun, Nuriaty Damanik , saat menghadiri HUT ke-1 Tuan Guru Simalungun Syekh Abdurrahman Rajaguguk di pondok Persulukan Serambi Babussalam Jawa Tonga Kecamatan Hatonduhan, Senin 17 Januari 2011. Menurut Bupati, sebagian masyarakat sudah alergi dengan kegiatan keagamaan yang dilakukan pondok-pondok persulukan, dan lebih berfokus pada acara gebyar bersifat hura-hura.
Dikatakan, Pemkab Simalungun sangat berterima kasih kepada pondok persulukan, yang telah membantu pemerintah dalam memberikan bimbingan mental maupun moral kepada masyarakat. “Kegiatan persulukan seperti ini harus terus di tingkatkan untuk menggugah kembali hati manusia, sehingga selalu mencari kesejukan, ketenangan dan mahabbah dari Allah SWT,” paparnya.
Bupati mengharapkan agar kegiatan pondok persulukan diteruskan, yang merupakan salah satu upaya menyeruhkan manusia kepada kebaikan. Sehingga waktunya dekadensi manusia semakin berkurang, terutama keterpurukan moral yang sangat memprihatinkan, bahkan rasa malu hampir saja sirna dari kepribadian. Ini akibat tidak adanya rasa agama yang mendalam pada diri masing-masing sebagai filter tepat untuk mengatasinya. “Pemkab Simalungun akan terus berupaya untuk menjalin hubungan dengan para tokoh-tokoh agama dalam memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat, dan secara bersama-sama membangun daerah ini di masa yang akan datang,” ujar Bupati.
Syekh Muda H Ahmad Syakban Arrahmani Rajaguguk, salah seorang putra dari Syekh Abdurrahman Rajaguguk sekaligus sebagai pimpinan di pondok persulukan Serambi Babussalam mencerikan secara singkat riwayat ayahnya saat mengarungi hidup dalam menuntut ilmu keagamaan dan mendirikan pondok persulukan ini.
Sementara itu, mewakili Kapolres Simalungun Kompol B Siallagan dalam sambutannya mengatakan, adanya pondok persulukan didaerah ini diharapkan dapat memberikan pendidikan kegamaan kepada masyarakat, sekaligus dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga kekondusifan. Hadir dalam acara ini Wakapolres Simalungun, Kabag Kesra Debora Hutasoit, Camat Hatonduhan Didinh Yusni Damanik, Camat Tanah Jawa Candra Susiswa dan Muspika serta masyarakat sekitar pondok persulukan Serambi Babussalam.
Kemajuan zaman yang berkembang saat ini terus berpacu dari waktu ke waktu, termasuk dengan kemajuan sistem tekhnologi informasi dan komunikasi sudah menjangkau sampai keseluruh pelosok tanah air. Pendekatan sistem budaya yang kurang mendidik kepada generasi muda lebih cepat diserap masyarakat, daripada ritual keagamaan yang di lakukukan di pondok-pondok persulukan maupun sarana-sarana ibadah dan pendidikan keagamaan lainnya.
Hal ini disampaikan Bupati Simalungun, JR Saragih dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Simalungun, Nuriaty Damanik , saat menghadiri HUT ke-1 Tuan Guru Simalungun Syekh Abdurrahman Rajaguguk di pondok Persulukan Serambi Babussalam Jawa Tonga Kecamatan Hatonduhan, Senin 17 Januari 2011. Menurut Bupati, sebagian masyarakat sudah alergi dengan kegiatan keagamaan yang dilakukan pondok-pondok persulukan, dan lebih berfokus pada acara gebyar bersifat hura-hura.
Dikatakan, Pemkab Simalungun sangat berterima kasih kepada pondok persulukan, yang telah membantu pemerintah dalam memberikan bimbingan mental maupun moral kepada masyarakat. “Kegiatan persulukan seperti ini harus terus di tingkatkan untuk menggugah kembali hati manusia, sehingga selalu mencari kesejukan, ketenangan dan mahabbah dari Allah SWT,” paparnya.
Bupati mengharapkan agar kegiatan pondok persulukan diteruskan, yang merupakan salah satu upaya menyeruhkan manusia kepada kebaikan. Sehingga waktunya dekadensi manusia semakin berkurang, terutama keterpurukan moral yang sangat memprihatinkan, bahkan rasa malu hampir saja sirna dari kepribadian. Ini akibat tidak adanya rasa agama yang mendalam pada diri masing-masing sebagai filter tepat untuk mengatasinya. “Pemkab Simalungun akan terus berupaya untuk menjalin hubungan dengan para tokoh-tokoh agama dalam memberikan bimbingan keagamaan kepada masyarakat, dan secara bersama-sama membangun daerah ini di masa yang akan datang,” ujar Bupati.
Syekh Muda H Ahmad Syakban Arrahmani Rajaguguk, salah seorang putra dari Syekh Abdurrahman Rajaguguk sekaligus sebagai pimpinan di pondok persulukan Serambi Babussalam mencerikan secara singkat riwayat ayahnya saat mengarungi hidup dalam menuntut ilmu keagamaan dan mendirikan pondok persulukan ini.
Sementara itu, mewakili Kapolres Simalungun Kompol B Siallagan dalam sambutannya mengatakan, adanya pondok persulukan didaerah ini diharapkan dapat memberikan pendidikan kegamaan kepada masyarakat, sekaligus dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam menjaga kekondusifan. Hadir dalam acara ini Wakapolres Simalungun, Kabag Kesra Debora Hutasoit, Camat Hatonduhan Didinh Yusni Damanik, Camat Tanah Jawa Candra Susiswa dan Muspika serta masyarakat sekitar pondok persulukan Serambi Babussalam.
Tuan Guru Simalungun Syekh Abdurrahman Rajagukguk: Tokoh Pondok Parsulukan Serambi Babussalam
Reviewed by marbun
on
12:32 AM
Rating:
Post a Comment