Header AD

Syehk Muhammad Nawawi: Tokoh Pendidikan Sipirok dan Pendiri Parsulukan Pengamalan Iman

Makam tua Syeh Haji Muhammad Nawawi yang terletak di Desa Purba Tua, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, tidak hanya dikenal memiliki nilai sejarah yang cukup tinggi, tetapi daerah tersebut juga dikenal banyak melahirkan para ulama terkenal di tanah air.

Keberhasilan kota itu, dalam melahirkan para ulama yang terbaik di Sumatra Utara itu, tidak lain karena kegigihan Syeh Haji Muhammad Nawawi dalam mengembangkan syiar agama Islam di Kecamatan Sipirok khususnya, Kabupaten Tapanuli Selatan pada umumnya.

Segala jasa-jasa dan perjuangan yang pernah dilakukan oleh Syeh Nawawi itu, hendaknya jangan sampai dilupakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan.

Perjuangan tokoh agama itu dalam membina masyarakat, harus tetap dikenang sepanjang masa sebagai bentuk implementasi penghargaan terhadap Syeh yang berjasa dalam mengangkat harkat dan martabat warganya ke arah hidup yang lebih baik.

Oleh karena itu, sudah seharusnya pemerintah daerah perlu kiranya memperhatikan secara serius makam dari Syeh Muhammad Nawawi itu yang sudah kelihatan sudah tua.

Makam Syeh Muhammad Nawawi sudah sepantasnya dilakukan pemugaran atau direnovasi, sehingga tempat yang bersejarah tersebut bisa tetap dikenal oleh generasi muda dan masyarakat.

Basri Hutasuhut (65) cucu kandung dari almarhum Syeh Muhammad Nawawi mengatakan, pemerintah diharapkan dapat memperhatikan makam Syeh Haji Muhammad Nawawi .

"Makam ulama kharismatik yang sangat terkenal itu, perlu ditata dengan baik, sehingga dapat menjadi tempat yang bersejarah yang dapat nantinya dikunjungi masyarakat," katanya, sore ini.

Dengan melakukan pemugaran makam yang sudah cukup tua itu, menurut Basri, sebagai satu penghargaan terhadap kebaikan yang selama ini diberikan oleh Syeh Haji Muhammad Nawawi kepada masyarakat.

Pengajaran agama Islam yang diberikan oleh Syeh tersebut, tidak lain bertujuan untuk memajukan daerah kecamatan Sipirok.

"Jadi, jasa-jasa selama ini yang pernah diberikan Syeh Muhammad Nawawi itu, perlu diingat dan dihargai, serta jangan sampai dilupakan oleh pemerintah dan masyarakat di kota tersebut," katanya.

Syeh Muhammad Nawawi wafat di Desa Purba Baru, Kecamatan Sipirok pada tanggal 21-2-1936. Ini sesuai yang tertera di batu nisan di makam tokoh agama yang sangat dicintai oleh masyarakat tersebut.

Sementara itu, mengenai tanggal lahir Syeh Muhammad Nawawi tidak ada tertera atau "tertulis" di atas batu nisan yang sangat sederhana. Batu nisan itu, konon dibuat dan diukir para murid-muridnya.

Ukiran batu nisan Syeh Muhammad Nawawi juga ditulis dalam Bahasa Arab. Lokasi makam berada di Desa Purba Tua atau sekitar lebih kurang 455 kilometer jaraknya dari Kota Medan Ibukota Provinsi Sumatera Utara.

Makam tersebut letaknya cukup strategis dan persis tidak begitu jauh dari pinggiran Jalan lintas provinsi di Kota Sipirok.

Bahkan, di samping makam yang telah berusia puluhan tahun itu, kelihatan bangunan mushala yang unit dan menarik merupakan bangunan tua memiliki nilai sejarah.

Sampai saat ini, mushala itu dijadikan tempat menimba ilmu bagi anggota parsulukan pengamalan iman.

"Parsulukan pengamalan iman dan ajaran Agama Islam itu, juga didirikan oleh Syeh Muhammad Nawawi.Sampai saat ini parsulukan itu masih terus berkembang dan pengikutnya juga sangat banyak, dan ini perlu dipertahankan kesinambungannya," kata mantan Kepala Pos Kecamatan Sipirok itu.

Sementara itu, Hj Syarifah Hutasuhut (82) salah seorang anak kandung dari almarhum Syeh Muhammad Nawawi, menjelaskan, bahwa orang tuanya tersebut dikenal cukup gigih dalam menyiarkan agama Islam di daerah tersebut dengan baik dan benar.

Selain itu, katanya, Syeh Muhammad Nawawi dapat mempersatukan umat Islam di kota tersebut.

Bahkan, Pemerintah Belanda pernah menganugerahkan berupa bintang satya lencana kepada Syeh Muhammad Nawawi. "Ini saya ingat betul pada waktu dulu," katanya.

Selain itu, jelasnya, masyarakat di Desa Purba Baru juga sangat mengenal dan menyanyangi tokoh agama tersebut. Rasa sayang yang diberikan warga itu, menurut dia, karena Syeh Muhammad Nawawi dikenal sangat pengasih, selalu menolong orang yang mengalami kesusahan, penyabar, jujur dan juga bisa mengobati masyarakat yang sedang mengalami sakit.

"Setiap orang yang berobat kepada Syeh itu, tetap sembuh dan bisa bekerja ke sawah, sehingga masyarakat semakin segan dan selalu menghormati tokoh agama tersebut," kata Hj Syarifah mengenang kebaikan orang tuanya itu.

Ia menjelaskan, Syeh Muhammad Nawawi juga memiliki cucu yang cukup banyak dan saat ini sudah banyak yang berhasil menduduki berbagai jabatan dan beberapa diantaranya Letkol Purnawirawan Viktor Ritonga, Direktur SDM & Umum Perum LKBN ANTARA DR Haji Rajab Ritonga dan Dosen Senior pada Universitas Medan Area (UMA) Haji Syafruddin Ritonga.

"Keberhasilan yang dicapai para cucu itu, tidak lain mengikuti jejak dari opung (kakek) mereka Syeh Muhammad Nawawi yang selama selalu menanamkan agar selalu hidup jujur, serta selalu berbuat baik terhadap sesama manusia," kata Syarifah.


Syehk Muhammad Nawawi: Tokoh Pendidikan Sipirok dan Pendiri Parsulukan Pengamalan Iman Syehk Muhammad Nawawi: Tokoh Pendidikan Sipirok dan Pendiri Parsulukan Pengamalan Iman Reviewed by marbun on 12:39 AM Rating: 5

Post AD