Pemerintah Sinergikan Program Pembiayaan Ultra Mikro dengan Pesantren
Peresmian Pesantren Al Kautsar Al Akbar II di Medan (ilustrasi/baca) |
Strategi ini diyakini dapat memperkuat perekonomian Indonesia untuk menghadapi kelesuan ekonomi global dan regional.
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, sinergi antara program pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dan pondok pesantren memiliki potensi besar dan strategis sebagai pusat pengembangan ekonomi umat agar semakin mandiri.
“Sebagai pusat pendidikan yang bersifat komunal, pesantren memiliki potensi besar mengembangkan bisnis umat di sektor produksi, konsumsi, pemesanan, jasa atau simpan pinjam untuk memenuhi kebutuhan dan kemandirian pesantren serta pengembangan bisnis dalam sekala nasional maupun internasional,” kata Mardiasmo dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Selasa (12/6/2018).
Mardiasmo menjelaskan, pesantren dapat menjalankan peran inkubasi bisnis santri yang bisa menjadi laboratorium bisnis santri.
Dengan cara ini, bisa lahir wirausaha muslim yang tangguh dengan melibatkan masyarakat mengembangkan sumberdaya dan kearifan lokal untuk membuat produk unggulan daerah dengan tujuan akhir mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
“Permodalan yang selama ini menjadi kendala dapat dipenuhi melalui UMi yang dianggarkan pemerintah bagi para pelaku usaha kecil yang selama ini tidak terlayani melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pembiayaan paling banyak Rp10 juta per nasabah,” ungkap Mardiasmo.
Pemerintah menggulirkan program pembiayaan ultra mikro sejak tahun lalu dengan syarat mudah.
Yakni, calon debitur penerima pembiayaan harus memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK), keterangan memiliki usaha dan tidak punya hutang pada lembaga keuangan. (sumber)
Lihat: Yayasan Mahmun Syarif Marbun
Pemerintah Sinergikan Program Pembiayaan Ultra Mikro dengan Pesantren
Reviewed by Admin2
on
10:26 PM
Rating:
Post a Comment