Dari Membangun Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP), Santri Juga Diminta Mampu Kelola #BUMDes
KBAA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, mengajak santri-santri untuk berkontribusi membangun desa, salah satunya ikut memajukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dirinya pun mengajak para santri mengikuti pelatihan kewirausahaan untuk mengasah kemampuan mereka.
"Oleh karena itu saya mengajak santri-santri ini untuk dilatih terlebih dahulu di BNI Bisnis University. Setidaknya akan ada 100 santri yang nantinya akan diturunkan ke desa-desa untuk mengawal. Setiap pesantren 100 santri. Output dari pelatihan tersebut terbentuk jiwa entrepreneurship dan membantu tata kelola administratif di BUMDes," ujarnya di Pondok Pesantren Riyadlul 'Ulum Wadda'wah, Condong, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Senin (19/3).
Dirinya menambahkan, para santri harus aktif dan kreatif untuk membangun desa-desa di Indonesia. BUMDes, menurutnya, adalah motor penggerak ekonomi desa. Dirinya pun meyakini para santri mampu memberi solusi ekonomi setelah mengenyam pendidikan mental dan spiritual di pondok pesantren.
"Sudah waktunya kader dan santri mendapat perhatian yang lebih dari bangsa. Sudah waktunya kita mendukung kader. Ponpes ini sangat besar dan modern," katanya.
Sementara itu, Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman meyakini, banyaknya jumlah pesantren di kotanya akan melahirkan santri-santri yang berkualitas dan kreatif. Dalam catatannya, setidaknya terdapat 267 pesantren di Tasikmalaya. Selain itu, dirinya juga berpesan agar para santri siap untuk terjun ke dunia kewirausahaan untuk turut memajukan desa-desa di lingkungannya.
"Pesantren Condong sangat istiqomah, jadilah santri yang kreatif. Santri mampu menjadi yang terdepan. Kalian harus siap jadi santri entrepreneur," ucapnya.
Kemendes PDTT mencatat, hingga akhir tahun 2017 lalu, pertumbuhan BUMDes sudah mencapai 32.249 unit. Terdapat tiga unit usaha utama dalam pengelolaannya, yakni unit usaha layanan, unit usaha perdagangan dan jasa, dan unit usaha keuangan desa. Untuk semakin menguatkan manajemen BUMDes, pelatihan manajemen operasional usaha, serta penguatan teknologi dan etika usaha terus dilakukan. Peran tersebut dilakukan oleh PT. Mitra BUMDes Nusantara (MBN) yang terdiri dari BULOG, BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri. (sumber)
Lihat: Yayasan Mahmun Syarif Marbun
"Oleh karena itu saya mengajak santri-santri ini untuk dilatih terlebih dahulu di BNI Bisnis University. Setidaknya akan ada 100 santri yang nantinya akan diturunkan ke desa-desa untuk mengawal. Setiap pesantren 100 santri. Output dari pelatihan tersebut terbentuk jiwa entrepreneurship dan membantu tata kelola administratif di BUMDes," ujarnya di Pondok Pesantren Riyadlul 'Ulum Wadda'wah, Condong, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Senin (19/3).
Dirinya menambahkan, para santri harus aktif dan kreatif untuk membangun desa-desa di Indonesia. BUMDes, menurutnya, adalah motor penggerak ekonomi desa. Dirinya pun meyakini para santri mampu memberi solusi ekonomi setelah mengenyam pendidikan mental dan spiritual di pondok pesantren.
"Sudah waktunya kader dan santri mendapat perhatian yang lebih dari bangsa. Sudah waktunya kita mendukung kader. Ponpes ini sangat besar dan modern," katanya.
Sementara itu, Walikota Tasikmalaya, Budi Budiman meyakini, banyaknya jumlah pesantren di kotanya akan melahirkan santri-santri yang berkualitas dan kreatif. Dalam catatannya, setidaknya terdapat 267 pesantren di Tasikmalaya. Selain itu, dirinya juga berpesan agar para santri siap untuk terjun ke dunia kewirausahaan untuk turut memajukan desa-desa di lingkungannya.
"Pesantren Condong sangat istiqomah, jadilah santri yang kreatif. Santri mampu menjadi yang terdepan. Kalian harus siap jadi santri entrepreneur," ucapnya.
Kemendes PDTT mencatat, hingga akhir tahun 2017 lalu, pertumbuhan BUMDes sudah mencapai 32.249 unit. Terdapat tiga unit usaha utama dalam pengelolaannya, yakni unit usaha layanan, unit usaha perdagangan dan jasa, dan unit usaha keuangan desa. Untuk semakin menguatkan manajemen BUMDes, pelatihan manajemen operasional usaha, serta penguatan teknologi dan etika usaha terus dilakukan. Peran tersebut dilakukan oleh PT. Mitra BUMDes Nusantara (MBN) yang terdiri dari BULOG, BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri. (sumber)
Lihat: Yayasan Mahmun Syarif Marbun
Dari Membangun Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP), Santri Juga Diminta Mampu Kelola #BUMDes
Reviewed by Admin2
on
2:30 PM
Rating:
Post a Comment