Keren, Makin Banyak Santri Pesantren yang Ahli Membuat Robot
KBAA -- Santri di Pondok Pesantren Modern Assa'adah Serang, Banten tidak hanya diajarkan mengaji dan berbicara bahasa asing. Tapi, santrinya juga diajarkan merakit dan merancang robot. Beberapa piala sempat didapatkan, mulai dari even regional sampai nasional.
Pesantren Assa'adah terletak di Cikeusal, Kabupaten Serang. Santrinya saat ini sekitar 960 orang. Menggunakan sistem pondok pesantren modern, santri setiap hari menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar. Selain belajar kitab kuning, santri juga diajarkan membuat robot.
Semenjak tahun 2012, santri di pesantren ini mulai rutin mengikuti even-even robotik mulai dari tingkat regional sampai nasional. Bahkan di tahun tersebut, mewakili pesantren, santrinya yang setingkat SMP sudah mengikuti World Robotic Olimpiade (WRO). Dari total peserta dari 75 negara, perwakilan santri pesantren ini masuk ke peringkat 20.
"Waktu itu perwakilan pesantren hanya dua yang ikut, Pesantren Assa'adah ikut yang setingkat junior high school,"kata Izza Fauzi selaku instruktur ekstrakurikuler robotik Pesantren Assa'adah kepada detikcom, Cikeusal, Serang, Minggu (22/10/2017).
Di tahun 2013, perwakilan dari pesantren ini mulai merambah even tahunan Indonesian Robotic Olllympiad (IRO). Waktu itu, murid setingkat SMP sudah bersaing dengan sekolah-sekolah favorite se-Indonesia. Meskipun gagal sebagai juara, perwakilan dari santri pesantren Assa'adah masuk semifinal sejajar dengan 8 besar.
Di tahun yang sama, waktu Indonesia menjadi tuan rumah WRO, perwakilan setingkat SMP dari pesantren ini juga bersaing dengan beberapa negara. Beberapa santri yang dikirim masuk di grup bersama Malaysia, Thailand, Singapura, dan Rusia di fase penyisihan. Sayangnya, ketika merebutkan posisi pertama babak penyisihan, perwakilan dari Assa'adah kalah dari murid Rusia.
"Kita sempat mengalahkan Singapura, Malaysia di fase penyisihan," katanya. (sumber)
Lihat: Yayasan Mahmun Syarif Marbun
Pesantren Assa'adah terletak di Cikeusal, Kabupaten Serang. Santrinya saat ini sekitar 960 orang. Menggunakan sistem pondok pesantren modern, santri setiap hari menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar. Selain belajar kitab kuning, santri juga diajarkan membuat robot.
Semenjak tahun 2012, santri di pesantren ini mulai rutin mengikuti even-even robotik mulai dari tingkat regional sampai nasional. Bahkan di tahun tersebut, mewakili pesantren, santrinya yang setingkat SMP sudah mengikuti World Robotic Olimpiade (WRO). Dari total peserta dari 75 negara, perwakilan santri pesantren ini masuk ke peringkat 20.
"Waktu itu perwakilan pesantren hanya dua yang ikut, Pesantren Assa'adah ikut yang setingkat junior high school,"kata Izza Fauzi selaku instruktur ekstrakurikuler robotik Pesantren Assa'adah kepada detikcom, Cikeusal, Serang, Minggu (22/10/2017).
Di tahun 2013, perwakilan dari pesantren ini mulai merambah even tahunan Indonesian Robotic Olllympiad (IRO). Waktu itu, murid setingkat SMP sudah bersaing dengan sekolah-sekolah favorite se-Indonesia. Meskipun gagal sebagai juara, perwakilan dari santri pesantren Assa'adah masuk semifinal sejajar dengan 8 besar.
Di tahun yang sama, waktu Indonesia menjadi tuan rumah WRO, perwakilan setingkat SMP dari pesantren ini juga bersaing dengan beberapa negara. Beberapa santri yang dikirim masuk di grup bersama Malaysia, Thailand, Singapura, dan Rusia di fase penyisihan. Sayangnya, ketika merebutkan posisi pertama babak penyisihan, perwakilan dari Assa'adah kalah dari murid Rusia.
"Kita sempat mengalahkan Singapura, Malaysia di fase penyisihan," katanya. (sumber)
Lihat: Yayasan Mahmun Syarif Marbun
Keren, Makin Banyak Santri Pesantren yang Ahli Membuat Robot
Reviewed by Admin2
on
8:17 AM
Rating:
Post a Comment