Workshop Santri Pengusaha Muda, Bank Mandiri Berkolaborasi dengan Pesantren Al Kautsar Al Akbar
KBAA -- Bank Mandiri berkolaborasi dengan Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan menggelar workshop untuk membangun jiwa kewirausahaan santri dan menciptakan wirausaha tangguh yang dapat berperan pada perekonomian. Workshop yang diikuti oleh sekitar 500 santri tersebut diisi oleh pemaparan materi mengenai peluang wirausaha di lingkungan pesantren serta beberapa tips berwirausaha dan etika bisnis.
Direksi Bank Mandiri Sunarso menjelaskan, pesantren menyimpan potensi bibit wirausaha yang perlu diberikan pembinaan dan pendampingan agar mampu mengasah kemampuan berbisnis yang sesuai dengan kearifan lokal.
“Pesantren telah lama mengakar di masyarakat. Hal ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program ini, kami ingin meningkatkan keterampilan santri pondok pesantren di wilayah Medan untuk menumbuhkan sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial,” kata Sunarso saat membuka workshop bertajuk “Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Goes to Pesantren” di Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan, Jumat (20/2).
Dalam workshop tersebut, Bank Mandiri menghadirkan CEO Petak Umpet M. Arief Budiman, CEO Procomm Group Sofyan Nasution serta finalis kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) asal Medan, untuk berbagi pengalaman.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menyerahkan hibah pengadaan sarana pendidikan senilai Rp50 juta untuk Pondok Pesantren Al Kautsar dan Rp225 juta untuk 9 pondok pesantren lain di wilayah Medan.
Setelah Medan, event serupa juga akan diselenggarakan di Pesantren Immim Makassar, Pesantren Sunan Drajat Lamongan dan Pesantren Raudatul Ulum Trangkil Pati dengan total peserta mencapai 1.500 santri.
Sebelumnya, program ini telah dilaksanakan pada 2012 dan 2014 yang diikuti lebih dari 5.600 santri di 9 kota.
Program WMM merupakan bentuk kepedulian Bank Mandiri sekaligus dukungan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Pencarian bibit wirausaha muda baru ini dilakukan melalui pelaksanaan modul kewirausahaan di perguruan tinggi negeri dan swasta, pemberian beasiswa wirausaha, pelaksanaan workshop dan penganugerahan penghargaan. Sedangkan pembinaan berwirausaha dilakukan melalui pendidikan berwirausaha, pendampingan berwirausaha dan promosi.
WMM merupakan program unggulan karena diyakini mampu mengubah cara pandang mahasiswa dan generasi muda tentang wirausaha, menjadikan sektor UMKM sebagi sektor idaman untuk berkarya, meningkatkan kualitas dan jumlah usaha kecil. Program ini juga dapat meningkatkan peran perbankan dalam menggerakkan sektor UMKM sebagai pilar dan penggerak perekonomian bangsa. Bahkan, institusi internasional seperti Enterprise Asia mendaulat WMM sebagai program CSR terbaik di Asia Tenggara untuk kategori Investment in People.
Sebagai rangkaian dari program WMM, Bank Mandiri juga telah menggelar program Mandiri Young Technopreneur, program Mandiri Bersama Mandiri guna menciptakan generasi muda Indonesia yang kritis, peka dan kreatif dalam menghadirkan inovasi tepat guna yang dapat mendorong kemajuan bangsa Indonesia. (sumber)
Direksi Bank Mandiri Sunarso menjelaskan, pesantren menyimpan potensi bibit wirausaha yang perlu diberikan pembinaan dan pendampingan agar mampu mengasah kemampuan berbisnis yang sesuai dengan kearifan lokal.
“Pesantren telah lama mengakar di masyarakat. Hal ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program ini, kami ingin meningkatkan keterampilan santri pondok pesantren di wilayah Medan untuk menumbuhkan sense of business sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial,” kata Sunarso saat membuka workshop bertajuk “Wirausaha Muda Mandiri (WMM) Goes to Pesantren” di Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan, Jumat (20/2).
Dalam workshop tersebut, Bank Mandiri menghadirkan CEO Petak Umpet M. Arief Budiman, CEO Procomm Group Sofyan Nasution serta finalis kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) asal Medan, untuk berbagi pengalaman.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menyerahkan hibah pengadaan sarana pendidikan senilai Rp50 juta untuk Pondok Pesantren Al Kautsar dan Rp225 juta untuk 9 pondok pesantren lain di wilayah Medan.
Setelah Medan, event serupa juga akan diselenggarakan di Pesantren Immim Makassar, Pesantren Sunan Drajat Lamongan dan Pesantren Raudatul Ulum Trangkil Pati dengan total peserta mencapai 1.500 santri.
Sebelumnya, program ini telah dilaksanakan pada 2012 dan 2014 yang diikuti lebih dari 5.600 santri di 9 kota.
Program WMM merupakan bentuk kepedulian Bank Mandiri sekaligus dukungan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Pencarian bibit wirausaha muda baru ini dilakukan melalui pelaksanaan modul kewirausahaan di perguruan tinggi negeri dan swasta, pemberian beasiswa wirausaha, pelaksanaan workshop dan penganugerahan penghargaan. Sedangkan pembinaan berwirausaha dilakukan melalui pendidikan berwirausaha, pendampingan berwirausaha dan promosi.
WMM merupakan program unggulan karena diyakini mampu mengubah cara pandang mahasiswa dan generasi muda tentang wirausaha, menjadikan sektor UMKM sebagi sektor idaman untuk berkarya, meningkatkan kualitas dan jumlah usaha kecil. Program ini juga dapat meningkatkan peran perbankan dalam menggerakkan sektor UMKM sebagai pilar dan penggerak perekonomian bangsa. Bahkan, institusi internasional seperti Enterprise Asia mendaulat WMM sebagai program CSR terbaik di Asia Tenggara untuk kategori Investment in People.
Sebagai rangkaian dari program WMM, Bank Mandiri juga telah menggelar program Mandiri Young Technopreneur, program Mandiri Bersama Mandiri guna menciptakan generasi muda Indonesia yang kritis, peka dan kreatif dalam menghadirkan inovasi tepat guna yang dapat mendorong kemajuan bangsa Indonesia. (sumber)
Workshop Santri Pengusaha Muda, Bank Mandiri Berkolaborasi dengan Pesantren Al Kautsar Al Akbar
Reviewed by Admin2
on
12:56 AM
Rating:
Post a Comment