Header AD

Wisata Hati

Ponpes Darul Quran Wisata Hati Silaturahmi Sambil Mencari Solusi


Dunia ini tak selamanya seindah tampak luarnya. Orang yang naik-turun mobil mewah dan tinggal di rumah megah, belum tentu hidupnya bahagia. Mungkin saja ia terbenam dalam berbagai persoalan kehidupan, seperti utang, penyakit, anak, rumah tangga, bahkan karirnya.

Lalu, bagaimanakah cara meraih kebahagiaan yang sebenarnya? ''Solusinya adalah kembalikan semua persoalan kepada Allah SWT. Karena bagi Allah SWT, semua masalah itu kecil adanya. Bagi-Nya, tak ada persoalan yang tak bisa diselesaikan,'' kata Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran/Tahfiz Quran Wisata Hati, Ustad Yusuf Mansur.

Ustad muda yang menjadi dai sejak usia madrasah ibtidaiyah (SD) itu menambahkan, banyak sekali orang yang bingung dan kalut menghadapi persoalan kehidupan. Karena itulah, ia mencoba menawarkan solusi berupa kunjungan ke pondok pesantrennya yang terletak di Kampung Bulak Santri, Karang Tengah, Cileduk, Tangerang.

Kunjungan ke pondok ini diadakan khusus hari Sabtu dan Ahad. ''Program ini terbuka bagi masyarakat umum, terutama mereka yang membutuhkan solusi atas persoalan yang dihadapinya,'' tuturnya.

Biasanya orang datang ke pesantren untuk sekadar silaturahmi, melihat-lihat, dan menikmati pemandangan. Namun, program kunjungan ke Ponpes Wisata Hati berbeda. Yusuf menggelar program kunjungan plus training dengan tema Hidup dengan Hati yang Hidup; Belajar Menghidupkan Hati. Isinya adalah rangkaian seminar/pelatihan pencerahan dan motivasi tentang bagaimana menghidupkan hati.

Melalui rangkaian kegiatan yang diadakan pukul 09.00 sampai 17.00 itu, para pengunjung bisa mendapatkan solusi atas persoalan-persoalan yang dihadapinya. ''Dengan pendekatan spiritual, terutama sedekah dan tahajud, kami menawarkan solusi tentang berbagai persoalan kehidupan, seperti utang, jodoh, penyakit, anak, usaha, rumah tangga, dan lain-lain,'' katanya.

Selama ini, kata Yusuf Mansur, yang mengambil program kunjungan ke ponpes plus training itu tak hanya kalangan perorangan/kelompok pengajian, tapi juga perusahaan. Sebut saja Bank Mandiri, Indosat, BCA, dan sejumlah perusahaan asuransi seperti MAA dan Takaful. Sementara itu tamu dari kalangan perorangan/kelompok pengajian datang dari berbagai daerah, terutama Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Yang menarik, kalangan perusahaan tidak hanya datang mengaji dan mengikuti training. Mereka juga berkonsultasi mengenai bisnis manajemen dan keuangan. Yusuf Mansur memang membuka program business consulting untuk perusahaan. Jadi, perusahaan-perusahaan datang ke Ponpes Wisata Hati tak hanya untuk mengaji, melainkan juga bicara soal bisnis ke depan dan cara memajukan perusahaan. ''Tentu saja, semua itu dengan tetap mengedepankan pendekatan spiritual,'' tandas ustad yang juga penulis produktif buku-buku tentang solusi kehidupan.

Bermula dari pengajian salafiyah
Pondok Pesantren Darul Quran/Tahfiz Quran Wisata Hati berawal dari kegiatan salafiyah yang digelar Ustad Yusuf Mansur empat tahun silam, di kediamannya, Kampung Ketapang (sekitar dua kilometer dari Kampung Bulak Santri). Ketika itu ia menyeleksi anak-anak dan remaja di lingkungan sekitar. Mereka yang terpilih lalu diinapkan dan dibiayai untuk menjadi penghapal Quran, sambil tetap bersekolah di sekolah masing-masing. Mereka diajari kitab kuning.

Melalui program tersebut, Ustad Yusuf Mansur membuka program pembibitan penghapal Alquran. Kemudian dikembangkan menjadi sekolah formal, yakni Pesantren Darul Quran/Tahfiz Quran Wisata Hati.

Makin lama makin banyak tamu yang datang ke ponpes tersebut, baik untuk silaturahmi, konsultasi maupun pencerahan. Tamu-tamu yang datang pun tidak hanya dari dalam negeri, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Saulawesi. Mereka ada yang berasal dari luar negeri, seperti Singapura, Hongkong, dan Belanda. ''Tamu yang datang dalam sebulan bisa lebih dari 1.000 orang,'' ungkap Yusuf Mansur.

Padahal daya tampung aula rumah Yusuf Mansur hanya sekitar 50 orang. Karena tempat tersebut dirasakan tidak memungkinkan lagi untuk menampung para tamu yang datang, maka Yusuf Mansur kemudian mendirikan Pondok II yang berlokasi di Kampung Bulak Santri, dan mulai digunakan pertengahan 2005.

Tempat yang dijadikan sebagai pusat kegiatan Wisata Hati itu dilengkapi dengan asrama santri, dapur uum, masjid berdaya tampung lebih 1.000 orang, kolam pemancingan, dan madrasah. ''Keberadaan Pondok II melibatkan masyarakat sekitar, terutama menyangkut asrama, penginapan, dan kolam pemancingan. Para tamu bisa menginap dan mengikuti program mabit dan qiyamullail berjamaah,'' tuturnya.

Mencetak Penghapal Alquran

Salah satu program besar yang kini digelar oleh Ponpes Darul Quran/Tahfiz Quran Wisata Hati adalah mengembangkan SLTP dan SMU Unggulan Daarul Quran Wisata Hati, yang terutama ditujukan untuk anak-anak dhuafa. Program tersebut akan dimulai tahun ajaran 2006/2007. Bulan April 2006, Sekolah Unggulan Wisata Hati akan melakukan test masuk dengan menjaring siswa-siswa dari berbagai daerah. Sebanyak 70 siswa terpilih akan dididik untuk program akselerasi (SLTP dan SMU) hanya dalam waktu empat tahun.

Total anggaran biaya sekitar Rp 5 miliar sampai Rp 6 miliar, selama empat tahun. Mereka akan dibiayai oleh sekitar 2.000 donatur. ''Jadi, seluruh siswa akan mendapatkan beasiswa penuh,'' ungkap Pimpinan Harian Ponpes Darul Quran/Tahfiz Quran, Ustad Rohimuddin.

Ia menambahkan, para siswa akan digembleng shalat Tahajjud setiap malam dan shalat Dhuha setiap pagi. Kemudian ditanamkan wawasan ilmu dan perilaku sedekah sebagai ciri khas Wisata Hati yang mengusung tema Tahajjud dan sedekah. ''Kami berharap, kelak dari sekolah unggulan tersebut akan lahir para penghapal Alquran, yang menguasai bahasa Arab dan Inggris, serta teknologi informasi (IT), berwawasan global, dan berakhlak mulia,'' kata Chairman Wisata Hati, Ustad Yusuf Mansur.

Yusuf Mansur sangat berharap Wisata Hati seperti Kudus di Jawa Tengah. Di sana, bertebaran pesantren tahfiz Quran, dan banyak warga yang hapal Alquran. ''Kini, di Ponpes Tagfiz Quran Wisata Hati pun mulai banyak warga yang ikut belajar menjadi penghapal Alquran. Kami berharap, makin lama akan makin banyak anggota masyarakat yang ikut belajar tahfiz Quran di Ponpes Wisata Hati,'' tutur Yusuf Mansur.

( ika )
Wisata Hati Wisata Hati Reviewed by marbun on 2:45 PM Rating: 5

Post AD