Header AD

IIS-DIM: Menuju Pendidikan Madani

IIS DIM merupakan sebuah institusi pendidikan baru di Sumatera. Sistem dan nilai-nilai pendidikan yang diberikan dengan cara yang modern dan mutakhir. Diharapkan lulusannya dapat berkembang tidak saja dari segi ilmu tapi kemampuan inter personal.

Founder dan sekaligus sebagai CEO institusi ini merupakan alumni Persantren Al Kautsar Al Akbar Medan Stambuk 1989. KH. Syeikh Dedi Masri menjadi pioner di generasi muda pendidik di Sumut yang selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada ummat. Sebagai lulusan Al Azhar bergelar Lc dan MA, Pengalaman dan kontemplasinya selama satu dekade di Mesir, membawanya kepada beberapa konsep dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Tahun ini penerimaan Murid baru dilakukan pada :

Registartion New Study 2006-2007 : 01 Mei - 08 Juli 2006

• Testing: 10,11,12 Juli 2006
• Anouncement: 14 Juli 2006
• MOS: 21 Juli 2006
•Studying: 24 Juli 2006

Registration conditions:
• 3 color photos, 3x4
• Copy of Birth Certificate
• Copy of student’s passport
• Copy of parent’s passport
• KIM-S/KITAS (International Students)

Lebih lanjut lihat: http://iis-dim.or.id/Info/index.php

Sebagai sekolah unggulan, IIS-DIM juga menggunakan tenaga profesional sebagai tenaga pendidik. Agus Salim alumni Pesantren Al Akautsar Al Akbar tahun 1993 dipercaya menjadi kepala sekolah.

Beberapa alumni Al Kautsar terlibat dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Semua itu tentunya tidak lepas dari kegigihan dan dedikasi mereka sebagai santri yang membangun. Selamat dan Sukses buat Akh Dedi Masri(Julkifli)

25 Mei 05 09:56 WIB
Merintis Islamic International School
DIM Memerlukan Waktu Panjang
WASPADA Online


Ketua Yayasan Pendidikan Islam Haji Masri, H. Masri Noor menyatakan, untuk mendirikan lembaga pendidikan berwawasan Islam seperti Islamic Internastional School Darul Ilmi Murni (IIS DIM), memerlukan waktu panjang untuk merintisnya.
Walaupun saat ini boleh dikatakan dia agak gembira dan merasa bersyukur kepada Allah SWT atas kunjungan para pejabat termasuk Mensos, Dirjen Bina Bantuan Sosial Depsos Drs H. Amrun Daulay, MM, Bupati Deliserdang Drs Amri Tambunan di sekolah yang berlokasi di Jalan Besar Namorambe Titi Kuning, belum lama ini.

Pihaknya sebenarnya sudah bertahuntahun berniat membangun sebuah lembaga pendidikan berwawasan Islam, terutama setelah putranya H. Dedi Masri, Lc, MA menimba ilmu pengetahuan di University Al Azhar Kairo Mesir.

Alhamdulillah dalam dua tahun ini baru tercapai membangun pendidikan tersebut dengan harapan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan warga khususnya kepada lapisan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Islamic International School (IIS) DIM berdiri di atas areal 12,6 hektar ini sudah rampung lebih kurang 95 persen. Lokal belajar 80 kelas dilengkapi asrama pelajar bagi pelajar SMP dan SMU serta masjid di seputar gedung sekolah yang dapat menampung 2.500 jamaah shalat berjamaah. Fasilitas lengkap lainnya.

Ada sepuluh orang penasehat IIS DIM antara lain Jenderal (Purn) Prof Dr H. Awaloedin Djamin, MPA (mantan Kapolri), Letjen TNI (Purn) Ir H. Azwar Anas, DDR (mantan Menko Kesra RI), Letjend TNI (Purn) H. Moetojib (mantan Kepala Bakin), H. Bachtiar Chamsyah, SE (Mensos RI), Gubsu H.T. Rizal Nurdin, Prof Dr H. Quraish Shihab (mantan Menteri Agama RI), Ir. H. Martiono Hadiyanto, MBA (Komisaris Utama Pertamina), Prof Dr. H. Abdullahsyah, MA (tokoh ulamaalumni Kairo), Drs H. Arjoni Munir, MPd (Kadispora Sumut) dan Ir Mulkan Yahya, MSc (Consultan).

Sementara itu Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah, SE seusai meninjau IIS DIM bersama pejabat dan para ulama menilai, prestasi manusia di bidang pendidikan merupakan modal bangsa sangat penting dalam pembangunan.

Karena itu, kata dia, tidak ada satu negarapun di dunia yang maju, jika bidang pendidikannya tergolong merosot, namun ada negara berpenduduk sedikit seperti Singapura tetapi warganya tergolong maju dan sejahtera, karena dibarengi dengan pengelolaan pendidikan bermutu.

Terus terang Mensos mengakui, pemerintah tidak sanggup membangun pendidikan karena anggaran pendidikan hingga saat ini sangat terbatas. Jadi, saya harus berterima kasih kepada H. Masri Noor yang telah peduli dibidang pendidikan sekaligus pengembangan sumber daya manusia (SDM), hal tersebut seharusnya pemerintah yang akan bertanggung jawab.

Menurut Mensos, peran serta pihak swasta sangat penting terutama dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang bernuansa Iman dan Taqwa (Imtaq). Sekaligus mengimbau sebaiknya orangorang mampu di tanah air memperbanyak pendidikan semacam ini. Karena program ini penting demi masa depan bangsa dan negara kita.

Menurut Bachtiar Chamsyah, sektor pendidikan pihak pengelolanya bukan sematamata mencari keuntungang, namun mereka lebih puas jika mendidik bangsa ini berhasil. Misalnya, dana investasinya mencapai Rp 50 miliar tidak akan balik dalam 10 tahun. Kemungkinan besar jika dana itu diinvestasikan disektor perikanan dan sektor lain, saya yakin keuntungannya akan lebih besar
IIS-DIM: Menuju Pendidikan Madani IIS-DIM: Menuju Pendidikan Madani Reviewed by marbun on 3:34 PM Rating: 5

Post AD